FORMULATION OF RED SPINNING LEAVES (AMARANTHUS) TRICOLOR L. AS NATURAL DYES IN PREPARATIONS EYESHADOW COMPACT POWDER
DOI:
https://doi.org/10.35451/jfm.v4i2.1015Keywords:
Sediaan, daun bayam merah, ekstrak, eye shadow compact powderAbstract
Berbagai jenis kosmetik yang sering kali diminati bagi para wanita yaitu eye shadow. Pada sebagian produk eye shadow masih terdapat penyalahgunaan pewarna tekstil yang berbahaya jika digunakan bagi tubuh. Daun bayam merah (Amaranthus tricolor L.) mempunyai pigmen betasianin yang dapat dijadikan pewarna alami pada sediaan eye shadow compact powder. Penelitian ini bertujuan untuk membuat sediaan eye shadow compact powder dengan menggunakan ekstrak daun bayam merah sebagai pewarna alami serta memenuhi persyaratan mutu fisik dan tidak mengiritasi kulit.Daun bayam merah segar dilakukan ekstraksi dengan metode maserasi dengan menggunakan pelarut etanol 70% dan ditambahkan asam sitrat, kemudian pelarut diuapkan dengan bantuan alat rotary evaporator pada suhu 50°C, kemudian dipekatkan dengan waterbath (penangas air) pada suhu 78°C sampai didapatkan ekstrak kental. Kemudian diformulasikan ke dalam bentuk sediaan eye shadow compact powder dengan menggunakan kaolin, zink stearat, nipagin, isopropyl miristat, lanolin, oleum rosae, dan talkum. Dengan variasi konsentrasi ekstrak daun bayam merah F0 (Blanko), F1 (8%), F2 (12%) dan F3 (18%). Kemudian campuran serbuk dicetak dengan alat press. Selanjutnya dilakukan pemeriksaan persyaratan mutu fisik sediaan eye shadow compact powder yaitu uji dispersi warna (homogenitas), uji poles, uji kerapuhan, dan uji stabilitas terhadap bentuk,warna dan aroma pada penyimpanan suhu kamar selam 30 hari, serta uji iritasi terhadap sediaan F0 (Blanko), F1 (8%), F2 (12%) dan F3 (18%). Berdasarkan hasil yang diperoleh semua sediaan F0 (Blanko), F1 (8%), F2 (12%) dan F3 (18%) homogen terdispersi merata, tidak rapuh, stabil dalam penyimpanan suhu kamar selama 30 hari, dan tidak mengiritasi kulit. Namun pada pemeriksaan uji oles pada sediaan F3 (18%) memiliki daya oles yang kurang baik dikarenakan perlu 5 kali pengolesan agar warna terlihat jelas menempel pada kulit sedangkan pada sediaan F0 (Blanko), F1 (8%) dan F2 (12%) cukup dengan 3 kali pengolesan warna sudah terlihat dan menempel.
Downloads
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Copyright in each article is the property of the Author.