THE RELATIONSHIP OF KNOWLEDGE LEVEL ON THE BEHAVIOR OF RATIONAL ANTASIDA USE IN SWAMEDICATION
DOI:
https://doi.org/10.35451/jfm.v5i2.1358Keywords:
Tingkat pengetahuan, Perilaku, Swamedikasi, AntasidaAbstract
Gastritis merupakan inflamasi lapisan mukosa lambung dengan gejala nyeri lambung, mual, muntah, lemas, perut kembung, terasa sesak, nyeri uluh hati, tidak nafsu makan, bersendawa serta dapat terjadi perdarahan saluran cerna. Gastritis merupakan salah satu penyakit yang umumnya diderita oleh kalangan remaja yang menganggu aktivitas sehari-hari, sehingga diperlukannya kemudahan pengobatan untuk menanganinya. Golongan obat untuk penanganan gastritis yang dapat digunakan untuk pengobatan sendiri dan diperoleh tanpa resep dokter yaitu antasida. Tingginya kasus gastritis di kalangan remaja disertai tingginya prevalensi mahasiswa yang melakukan pengobatan sendiri harus dilakukan secara rasional, agar tujuan penggunaan obat tercapai. Namun pada pelaksanaan swamedikasi dapat berpeluang terjadinya masalah terkait obat akibat terbatasnya pengetahuan mengenai obat dan penggunannya. Maka peneliti akan melakukan penelitian untuk mengetahui hubungan tingkat pengetahuan terhadap perilaku penggunaan antasida yang rasional dalam swamedikasi pada mahasiswa tahun pertama di Universitas Medika Suherman yang memenuhi kriteria inklusi. Jenis penelitian ini adalah observasional analitik dengan metode cross sectional dan pengambilan sampel menggunakan metode purposive sampling serta instrument yang digunakan berupa kuesioner yang akan diisi responden. Penelitian ini didapatkan jumlah responden sebanyak 129 orang. Berdasarkan data penelitian didapatkan nilai koefisien korelasi yaitu 0.283?0.260, dan nilai signifikansi 0.001<0.050 sehingga dapat dinyatakan bahwa terdapat hubungan yang cukup kuat antara tingkat pengetahuan terhadap perilaku penggunaan antasida dalam swamedikasi pada responden yang mengalami gejala gastritis. Pada data didapatkan juga bahwa terdapat hubungan yang cukup kuat antara perilaku dengan lama penggunaan antasida dalam swamedikasi dengan nilai koefisien korelasi yaitu 0.289?0.260, dan nilai signifikansi 0.001<0.050. Penggunaan antasida yang rasional sebanyak 47.3% dan tidak rasional 52.7%.
Downloads
References
Aljaouni, M. E., Hafiz, A. A., Alalawi, H. H., Alahmadi, M., & Alkhawaja, I. (2015). Self-medication practice among medical and non-medical students at Taibah University , Madinah , Saudi Arabia. 3(4), 54–65.
Andayani, T. (2020). Drug-Related Problems: Identifikasi, Faktor Risiko dan Pencegahannya. In Gadjah Mada University Press. https://doi.org/10.1157/13072037
Ardiansyah, M. (2012). Medical Bedah untuk Mahasiswa Yogyakarta. Diva Press.
Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Kementerian Kesehatan RI. (2013). Riset Kesehatan Dasar 2013.
Badan Pengawas Obat dan Makanan RI. (2014). Informasi Obat Nasional Indonesia. In Jakarta : Sagung Seto CV.
Badan Pusat Statistik. (2020). Persentase Penduduk yang Mengobati Sendiri Selama Sebulan Terakhir Tahun 2020.
Chisholm-Burns, M. A., & et al. (2008). Pharmacotherapy principles & practice. Mc Graw Hill.
Dinas Kesehatan Kota Bandung. (2017). Profil Kesehatan Kota Bandung Tahun 2017 (pp. 1–111).
Hidayati, A., Dania, H., & Puspitasari, M. D. (2018). Tingkat Pengetahuan Penggunaan Obat Bebas Dan Obat Bebas Terbatas Untuk Swamedikasi Pada Masyarakat Rw 8 Morobangun Jogotirto Berbah Sleman Yogyakarta. Jurnal Ilmiah Manuntung, 3(2), 139. https://doi.org/10.51352/jim.v3i2.120
Irianty, H., Hayati, R., & Suryanto, D. (2020). Kejadian Gastritis Berdasarkan Aspek Promosi Kesehatan Dan Pola Makan. Jurnal Kesehatan, 3(3), 251–258.
Mappagerang, R., & Hasnah. (2017). Hubungan Tingkat Stres dan Pola Makan dengan Kejadian Gastritis diruang Rawat Inap RSUD Nene Mallomo Kabupaten Sidrap. Jikp Jurnal Ilmiah Kesehatan Pencerah, 6(1), 59–64.
Marselina. (2021). Studi pendahuluan terkait kejadian gastritis pada mahasiswa Universitas Medika Suherman Tahun Angkatan 2021/2022.
Marselina. (2022). Studi Pendahuluan: Penderita Gastritis pada Mahasiswa Universitas Medika Suherman Tahun Angkatan 2022/2023.
Monica, T. (2019). Hubungan Antara Pengetahuan dan Tingkat Stres Terhadap Kambuh Ulang Gastritis di Wilayah Kerja Puskesmas Kota Sungai Penuh Tahun 2018 (Relationship Between Knowledge and Level of Stress on Gastritis Relapse in Work Area of Puskesmas Sungai Penuh Year 201. XIII(5), 176–184.
Peraturan Menteri Kesehatan RI. (1993). Kriteria Obat yang Dapat Diserahkan Tanpa Resep. In Jakarta. Menteri Kesehatan.
Priyanto. (2008). Farmakologi Dasar Untuk Mahasiswa Farmasi & Keperawatan (II). Leskonfi.
Putra, G. D. E., & dkk. (2017). Pengetahuan Mahasiswa di Surabaya Terhadap Penggunaan Antasida. Jurnal Farmasi Komunitas, 4(2), 50–55.
Rantung, E. P., & Malonda, N. S. H. (2019). Faktor-faktor yang Memengaruhi Kejadian Gastritis di Puskesmas Ranotana Weru Kota Manado. EBiomedik, 7(2), 130–136. https://doi.org/10.35790/ebm.7.2.2019.24902
Rugge, M., Sugano, K., Sacchi, D., Sbaraglia, M., & Malfertheiner, P. (2020). Gastritis: An Update in 2020. Current Treatment Options in Gastroenterology, 18(3), 488–503. https://doi.org/10.1007/s11938-020-00298-8
Sharif, S. I., & Sharif, R. S. (2019). Original Article Self medication among non healthcare students of the University of Sharjah , United Arab Emirates. December. https://doi.org/10.4103/2045-080X.128375
Sunaryo. (2004). Psikologi untuk Keperawatan. EGC.
Suwindiri. (2021). Faktor Penyebab Kejadian Gastritis di Indonesia: Literature Review. Jurnal KM, 1(November), 209–223.Chisholm-Burns, M. A., & et al. (2008). Pharmacotherapy principles & practice. Mc Graw Hill.
Syafitri, I. N., Hidayati, I. R., & Pristianty, L. (2017). Hubungan Tingkat Pengetahuan terhadap Penggunaan Obat Parasetamol Rasional dalam Swamedikasi. Jurnal Farmasi Dan Ilmu Kefarmasian Indonesia, 4(1).
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Copyright (c) 2023 Marselina .
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.
Copyright in each article is the property of the Author.