Evaluation of Clinical Decision-Making Quality in Catastrophic Emergency Management at Primary Care Services in Pagar Jati Community Health Center, 2023

Authors

  • Elias Siahaan Institut Kesehatan Medistra Lubuk Pakam

DOI:

https://doi.org/10.35451/xzrvqp85

Keywords:

Clinical Decision-Making; Emergency; Disaster; Primary Care; Community Health Center

Abstract

Background: The quality of clinical decision-making is a crucial factor in managing catastrophic emergencies, particularly in primary care facilities that serve as the frontline of disaster response. Pagar Jati Community Health Center, as a primary health service, needs to be evaluated for its capacity to make rapid, accurate, and well-coordinated clinical decisions during disaster situations. Objective: This study aims to evaluate the quality of clinical decision-making among healthcare workers in managing catastrophic emergencies at Pagar Jati Community Health Center in 2023. Methods: This research employed a descriptive-analytic design with a quantitative approach. The sample consisted of medical personnel (doctors, nurses, and midwives) involved in emergency management. Data were collected through structured questionnaires, simulation observations, and a review of standard operating procedures (SOPs). Descriptive analysis was performed to assess timeliness, clinical accuracy, and team coordination. Results: The study found that most clinical decisions were made within 10 minutes, consistent with the golden time standard, although 23% of cases experienced delays due to communication barriers. Clinical accuracy reached 78% in accordance with national guidelines, but errors were identified in prioritizing patients with multiple injuries. Internal team coordination among healthcare workers was relatively good, yet external coordination with referral hospitals faced challenges, particularly in communication and the timely evacuation of critical patients. Conclusion: The quality of clinical decision-making at Pagar Jati Community Health Center is considered adequate but requires improvement through regular disaster simulation training, strengthening of referral communication systems, and the development of integrated emergency information systems. These efforts are expected to enhance the effectiveness of catastrophic emergency management in primary care services.

References

[1] BNPB. (2021). Pedoman Sistem Komando Penanganan Darurat Bencana. Badan Nasional Penanggulangan Bencana.

[2] Cahyono, A. (2021). Analisis faktor penghambat koordinasi dalam penanggulangan bencana di layanan kesehatan primer. Jurnal Manajemen Bencana, 7(3), 211–219.

[3] Dewi, N. K., & Hidayat, R. (2020). Implementasi triase bencana pada layanan primer di Indonesia. Jurnal Kesehatan Masyarakat, 16(4), 301–310.

[4] Fathoni, M., & Nurhidayati, T. (2021). Implementasi sistem komando insiden dalam penanggulangan bencana di rumah sakit. Jurnal Manajemen Bencana, 7(2), 101–111.

[5] Hartono, B., & Susanto, H. (2022). Evaluasi kesiapsiagaan tenaga kesehatan dalam penanganan bencana. Jurnal Kesehatan Global, 11(1), 55–64.

[6] Iversen, A. C., Andersen, M., & Jacobsen, G. (2020). Coordination in primary health care emergency response. International Journal of Disaster Medicine, 8(4), 210–219.

[7] Kementerian Kesehatan RI. (2020). Pedoman Penanggulangan Bencana di Fasilitas Kesehatan. Jakarta: Kemenkes RI.

[8] Kementerian Kesehatan RI. (2022). Standar Prosedur Operasional Penanganan Kegawatdaruratan. Jakarta: Direktorat Jenderal Pelayanan Kesehatan.

[9] Klein, G. (2020). Decision making in complex emergency situations. Disaster Medicine Journal, 5(2), 112–119.

[10] Lestari, P., & Rahmawati, D. (2022). Evaluasi penanganan bencana di Puskesmas wilayah Jawa Tengah. Jurnal Kesehatan Masyarakat, 18(3), 233–242.

[11] Mahfud, R. (2020). Peran layanan primer dalam sistem rujukan bencana. Jurnal Administrasi Kesehatan, 8(2), 145–153.

[12] Ministry of Health RI. (2021). National Guidelines for Emergency and Disaster Response. Jakarta: MoH.

[13] Notoatmodjo, S. (2020). Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta.

[14] Nuraini, T. (2021). Kompetensi tenaga kesehatan dalam pengambilan keputusan klinis. Jurnal Kedokteran Komunitas, 13(2), 121–129.

[15] Nurjanah, S. (2020). Strategi manajemen bencana berbasis komunitas di layanan primer. Jurnal Kesehatan Lingkungan, 12(1), 45–54.

[16] Prasetyo, D., & Handayani, M. (2021). Tantangan koordinasi rujukan pasien bencana di layanan primer. Jurnal Sistem Kesehatan Indonesia, 7(2), 87–95.

[17] Putra, Y., & Wulandari, S. (2022). Penguatan sistem komunikasi dalam penanganan kegawatdaruratan. Jurnal Teknologi Kesehatan, 10(3), 177–185.

[18] Rahman, F., & Saputra, I. (2021). Latihan simulasi bencana dan dampaknya terhadap kualitas keputusan klinis. Jurnal Pelayanan Kesehatan Primer, 5(2), 99–107.

[19] Ramadhan, R. (2020). Analisis efektivitas sistem informasi kedaruratan di Puskesmas. Jurnal Informatika Kesehatan, 14(1), 34–42.

[20] Rasyid, M. (2021). Peran triase dalam manajemen bencana di fasilitas kesehatan. Jurnal Darurat Medis, 9(2), 66–74.

[21] Setiadi, R., & Widodo, A. (2021). Sistem rujukan darurat di layanan primer. Jurnal Manajemen Kesehatan, 9(2), 134–141.

[22] Simatupang, D. (2022). Kapasitas sistem layanan primer dalam menghadapi bencana alam. Jurnal Administrasi Publik dan Kesehatan, 6(3), 201–209.

[23] Sitorus, H., & Manurung, L. (2020). Evaluasi kompetensi tenaga kesehatan dalam penanganan pasien gawat darurat. Jurnal Medis Indonesia, 15(2), 98–106.

[24] Sutopo, H. (2021). Pengambilan keputusan klinis di era bencana. Jurnal Kedokteran Bencana, 12(1), 45–53.

[25] Syafruddin, A. (2020). Model kesiapsiagaan Puskesmas dalam bencana banjir. Jurnal Kesehatan Masyarakat Nasional, 14(4), 225–233.

[26] Taufik, M. (2021). Faktor penghambat implementasi sistem komando insiden di layanan primer. Jurnal Manajemen Kesehatan Indonesia, 19(2), 145–153.

[27] Utami, R. (2020). Peran tenaga kesehatan primer dalam manajemen gawat darurat. Jurnal Kesehatan Masyarakat Indonesia, 11(1), 23–32.

[28] WHO. (2020). Health Emergency and Disaster Risk Management Framework. Geneva: World Health Organization.

[29] WHO. (2021). Emergency Medical Teams: Minimum Standards and Recommendations. Geneva: World Health Organization.

[30] Yusuf, A., & Karim, R. (2021). Sistem informasi terpadu untuk manajemen bencana di layanan primer. Jurnal Teknologi Informasi Kesehatan, 8(2), 167–175.

Downloads

Published

2025-04-30