PENGARUH CHROMOTHERAPY TERHADAP PENURUNAN TINGKAT HALUSINASI PADA PASIEN GANGGUAN PERSEPSI SENSORI : HALUSINASI PENGLIHATAN DI RUMAH SAKIT JIWA PROF. M. ILDREM PROVINSI SUMATERA UTARA TAHUN 2021
DOI:
https://doi.org/10.35451/jkf.v4i1.814Keywords:
Hallucinations, Sensory Perception Disorders, Chromotherapy Reference: 10 Journals, 2 BookAbstract
Halusinasi merupakan gangguan persepsi sensori dari suatu obyek tanpa ada rangsangan dari luar meliputi seluruh panca indera. Chromotherapy atau terapi warna adalah terapi cahaya warna-warni dengan penyembuhan suatu penyakit pasien halusinasi. Tujuan dari penelitian untuk mengetahui pengaruh chromotherapy terhadap penurunan tingkat halusiansi penglihatan pada pasien gangguan persepsi sensori di Rumah Sakit Jiwa Prof. M. Ildrem Provinsi Sumatera Utara Tahun 2020. Metode penelitian ini bersifat eksperimen yaitu pre eksperimen rancangan menggunakan one group prepost dengan menggunakan kelompok perbandingan (control) dengan jumlah sampel 15 responden sedangkan instrumen penelitian menggunakan lembar kuesioner dan lembar observasi. Analisis data menggunakan analisi bivariat yaitu Uji Paired Sampel T-Test. Hasil penelitian hasil uji Bivariat dengan Uji Paired Sampel T-Test membuktikan bahwa ada pengaruh tindakan chromotherapy terhadap penurunan tingkat halusinasi penglihatan sebelum dan susudah tindakan dilakukan di dibuktikan dengan nilai p : 0,000 < 0,05. Kesimpulan: ada pengaruh chromotherpy terhadap penurunan tingkat halusinasi penglihatan pada pasien gangguan persepsi sensori.
Preliminary: Hallucinations are sensory perception disorders of an object without any external stimulation covering all five senses. Chromotherapy or color therapy is a colorful light therapy by healing a patient's hallucinatory disease.Aim: To find out the effect of chromotherapy on decreasing the level of vision hallucinations in sensory perception disorder patients at Prof. Mental Hospital M. Ildrem of North Sumatra Province in 2020.Method: This research is an experimental research that is pre-experimental design using one group prepost using a comparison group (control) with a sample of 15 respondents while the research instrument uses questionnaire sheets and observation sheets. Data analysis used bivariate analysis namely Paired Sample T-Test.Results: Bivariate test results with the Paired Sample T-Test Test prove that there is an effect of the chromotherapy action on the decrease in the level of hallucinations before and after the action is proven by p: 0,000 <0.05.Conclusion: there is an effect of chromotherapy on the decrease in the level of visual hallucinations in patients with sensory perception disorder
Downloads
References
Depkes, RI. (2000). Pedoman Penggolongan Diagnosis Gangguan Jiwa III (PPDGJ-III).
Herdiyanto, (2017). Stigma Terhadap Orang Dengan Gangguan Jiwa Di Bali. Inquiry Jurnal Ilmiah Psikologi, Vol. 8 No. 2, Desember 2017, hlm 121-132.
Palupi et all, (2019). Karakteristik Keluarga ODGJ dan Kepesertaan JKN Hubungannya dengan Tindakan Pencarian Pengobatan bagi ODGJ. Jurnal Kesehatan Vol. 7. No. 2. Agustus 2019.
Notoadmojo, (2010). Metodologi Peneltian Kesehatan. jakarta: EGC.
Riskesdas. (2013). Aplikasi Asuhan Keperawatan Generalis Psikoreligius Pada Klien Gangguan Sensori Persepsi Halusinasi Penglihatan Dan Pendengaran.
Rumah sakit jiwa PROVSU. (2019). Gambaran Karakteristik Klien Halusinasi Di Rumah Sakit Jiwa Prof Dr. Muhammad Ildrem Medan Tahun 2019.
Silvia,(2016).Pengaruh Chromotherapy terhadap penurunan halusinasi penglihatan pendengaran tahun 2019.
Wileman et. al (2016). Pengaruh Chromotherapy Terhadap Penurunan Tingkat Halusinasi Pada Pasien Gangguan Persepsi Sensori: Halusinasi Di Bangsal UPI Rs Prof. Dr Soeroyo Magelang.
Yusuf, Fitriyasari, & Nihayati (2015). Buku Ajar Keperawatan Kesehatan Jiwa. Jakarta: Salemba Medika.
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Copyright in each article is the property of the Author.