SEMINAR PEMBUATAN SEDIAAN EYESHADOW COMPACT POWDER DENGAN EKSTRAK DAUN BAYAM MERAH (Amaranthus tricolor L.)SEBAGAI PEWARNA ALAMI

Authors

  • Cucu Arum Dwi Cahya Institut Kesehatan Medistra Lubuk Pakam
  • Mega Silalahi Institut Kesehatan Medistra Lubuk Pakam
  • Romauli Anna Teresia Marbun Institut Kesehatan Medistra Lubuk Pakam

DOI:

https://doi.org/10.35451/jpk.v1i2.896

Keywords:

Sediaan, daun bayam merah, ekstrak, eye shadow compact powder

Abstract

Berbagai jenis kosmetik yang sering kali diminati bagi para wanita yaitu eye shadow.Pada sebagian produk eye shadow masih terdapat penyalahgunaan pewarna tekstil yang berbahaya jika digunakan bagi tubuh.Daun bayam merah (Amaranthus tricolor L.) mempunyai pigmen betasianin yang dapat dijadikan pewarna alami pada sediaan eye shadow compact powder. Penelitian ini bertujuan untuk membuat sediaan eye shadow compact powder dengan menggunakan ekstrak daun bayam merah sebagai pewarna alami serta memenuhi persyaratan mutu fisik dan tidak mengiritasi kulit.Daun bayam merah segar dilakukan ekstraksi dengan metode maserasi dengan menggunakan pelarut etanol 70% dan ditambahkan asam sitrat, kemudian pelarut diuapkan dengan bantuan alat rotary evaporator pada suhu 50°C, kemudian dipekatkan dengan waterbath (penangas air) pada suhu 78°C sampai didapatkan ekstrak kental. Kemudian diformulasikan ke dalam bentuk sediaan eye shadow compact powder dengan menggunakan kaolin, zink stearat, nipagin, isopropyl miristat, lanolin, oleum rosae, dan talkum. Dengan variasi konsentrasi ekstrak daun bayam merah F0 (Blanko), F1 (8%), F2 (12%)  dan F3 (18%). Kemudian campuran serbuk dicetak dengan alat press. Selanjutnya dilakukan pemeriksaan persyaratan mutu fisik sediaan eye shadow compact powder yaitu uji dispersi warna (homogenitas), uji poles, uji kerapuhan, dan uji stabilitas terhadap bentuk,warna dan aroma pada penyimpanan suhu kamar selam 30 hari, serta uji iritasi terhadap sediaan F0 (Blanko), F1 (8%), F2 (12%)  dan F3 (18%). Berdasarkan hasil yang diperoleh semua sediaan F0 (Blanko), F1 (8%), F2 (12%) dan F3 (18%) homogen terdispersi merata, tidak rapuh, stabil dalam penyimpanan suhu kamar selama 30 hari, dan tidak mengiritasi kulit. Namun pada pemeriksaan uji oles pada sediaan F3 (18%) memiliki daya oles yang kurang baik dikarenakan perlu 5 kali pengolesan agar warna terlihat jelas menempel pada kulit sedangkan pada sediaan F0 (Blanko), F1 (8%) dan F2 (12%)  cukup dengan 3 kali pengolesan warna sudah terlihat dan menempel.

References

Agustina W., Nurhamidah, dan D. H. (2017). Skrining Fitokimia Dan Aktivitas Antioksidan Beberapa Fraksi Dari Kulit Bantang Jarak (Ricinus communis L.). Jurnal Pendidikan Dan Ilmu Kimia, 1(2), Hlm. 117-122.

Cai, Y., Corke, H. (1999). Food Chemistry And Toxicology : Amaranthus Betacyanin Pigments Applied in Model Food Systems. Journal of Food Science. 64(5) : 869-873.

Cai, Y. Z., Sun, M., Corke, H. (2005). Characterization and application of betalain pigments from plants of the Amaranthaceae. Trends in Food Science and Technology, 16, 370–376.

Carsita, L., Marini, & Nurjanah, C. S. (2020). Formulasi Sediaan Eyeshadow Compact Ekstrak Ubi Jalar Ungu (Ipomoea Batatas L.) sebagai Pewarna Alami. HERBAPHARMA : Journal of Herbs and Pharmacological, 2(Vol 2 No 1 (2020): Volume 2 Nomor 1 Juni 2020), 10–16.

Fatmawati, F., & Ayumulia. (2017). Analisis Pb Pada Sediaan Eyeshadow dari Pasar Kiaracondong Dengan Metode Spektrometri Serapan Atom. KESEHATAN BAKTI TUNAS HUSADA, 17(2), 227–233.

Fahrurroji, A., & Riza, H. (2020). Karakterisasi Ekstrak Etanol Buah Citrus amblycarpa (L), Citrus aurantifolia (S.), dan Citrus sinensis (O.). JURNAL FARMASI DAN ILMU KEFARMASIAN INDONESIA, 7(2), 100-113.

Harahap, S. P. N. (2018). Formulasi Sediaan Eye Shadow Compact Powder Ekstrak Buah Senduduk (Melastoma malabathricum L.) sebagai Pewarna. In Skripsi. Sumatera Utara.

Khandaker, L., Masum, A. A. S. M. G., Ali, B. Md., & Shinya, O. (2010).Biomass Yield and Accumulations of Bioactive Compounds in Red Amaranth (Amaranthus tricolor L.)Grown Under Different Colored Shade Polyethylene in Spring Season. Journal Scientia Horticulturae, 123:289–294.

Lutfiyati, H., Yuliastuti, F., Hidayat, I. W., Pribadi, P., & Pradani, M. P. K. (2017).Skrining Fitokimia Ekstrak Etanol Brokoli (Brassica Oleracea L Var Italica). Urecol, 6(3), 93–98.

Marlina, L., & Putri, S. I. (2019). Pemanfaatan Ekstrak Biji Coklat Sebagai Pewarna Alami Pada Lipstik. Jurnal Farmako, 13(2), 134–141.

Mohiuddin, A. K. (2019). An extensive review of face powders: Functional uses and formulations. International Journal of Pharmacy and Pharmaceutical Science, 1(1), 1–12.

Nabila. (2020). Formulasi Sediaan Lipstik Menggunakan Ekstrak Daun Bayam Merah (Amaranthus tricolor L.) Sebagai Pewarna Alami. Skripsi. Sumatera Utara.

Pujilestari, T. (2015). Review: Sumber dan Pemanfaatan Zat Warna Alam untuk Keperluan Industri. Jurnal Dinamika Kerajinan Dan Batik: Majalah Ilmiah, 32(2), 93.

Putri, N. R., Agustin, D., & Putri, C. M. (2020). Formulasi Sediaan Eyeshadow Cream Menggunakan Ekstrak Etanol Ubi Jalar Ungu (Ipomoea Batatas L.) Sebagai Pewarna. Jurnal Akademi Farmasi Prayoga, 5(2), 1–9.

Rachmawati, W., Damayanti, S., & Mulyana, A. (2014). Identifikasi Zat Warna Rhodamin B pada Kosmetik Pemerah Pipi dan Eye Shadow dengan Metode KLT dan KCKT.Farmasi Galenika, 01(02), 71–77.

Setiawan, M. A. W., Nugroho, E. K., & Lestario, L. N. (2015). Ekstraksi Betasianin dari Kulit Umbi Bit (Beta vulgaris) sebagai Pewarna Alami Extraction of Betacyanin from Beet (Beta vulgaris) Peel for Natural Dyes.

Siregar, Y. D. I., & Utami, P. (2014). Pemanfaatan Ekstrak Kulit Melinjo Merah (Gnetum Gnemon ) sebagai Pewarna Alami pada Pembuatan Lipstik. UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. 4(2), 98–108.

Tranggono, dan Latifah.(2007). Pengantar Kosmetologi. Editor: Joshita Djajadisastra. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama.

Yulianti, H., Hastuti, R., & Widodo, D. S. (2008). Ekstraksi dan Uji Kestabilan Pigmen Betasianin dalam Kulit Buah Naga (Hylocereus polyrhizus) Serta Aplikasinya Sebagai Pewarna Tekstil. Jurnal Kimia Sains Dan Aplikasi, 11(3), 84–89.

Yunita, F. D., Darsono, F. L., & Wijaya, S. (2018). Formulasi Sediaan Eyeshadow Ekstrak Air Buah Syzygium cumini dalam Bentuk Compact Powder Fakultas Farmasi , Universitas Katolik Widya Mandala Surabaya , Surabaya , Indonesia Formulation of Eyeshadow Containing Syzygium cumini Juice Extract in the Form of. Journal of Pharmacey Science and Practice I Volume, 5(1), 1–5.

Zhu, F., Cai, Y.Z., Corke, H. (2010). Evaluation og Asian salted noodles in the presence of Amaranthus betacyanin pigments. Journal of Food Chemistry.118: 663-669.

Zhu, F., Cai, Y.Z., Sun, M., & Corke, H. (2008). Influence of Amaranthus betacyanin pigments on the physical properties and color of wheat flours. Journal ofAgricultural and Food Chemistry, 56: 8212–8217.

Downloads

Published

2021-12-31