The analysis of participant activity in utilizing the Integrated Post for Non-Communicable Disease Empowerment Services (Posbindu PTM)
DOI:
https://doi.org/10.35451/p5nkc342Keywords:
Non-communicable Diseases, Posbindu PTM, Participant Activity, Early Detection, Healthcare SupportAbstract
Background: Non-communicable diseases (NCDs) are the leading cause of death globally, including in Indonesia. Although the Posbindu PTM program has been implemented for early detection of NCD risk factors, public participation remains low. This raises questions about the factors influencing participants' activity in utilizing this service at Puskesmas Bintang Bayu.Objective: This study aims to analyze the factors influencing participants' activity in utilizing the Posbindu PTM service at Puskesmas Bintang Bayu, focusing on predispositional, enabling, and reinforcing factors. Research Method: A quantitative approach with an analytic survey design was used. Data was collected through questionnaires and interviews with Posbindu PTM participants at Puskesmas Bintang Bayu and analyzed using descriptive statistics and logistic regression Results: Participants' activity was influenced by age, knowledge, and healthcare worker support. Older participants tend to be more active, and good knowledge, along with support from healthcare workers and family, also increases participation. Major barriers include work commitments and limited accessibility. Conclusion: Good knowledge and social support are dominant factors influencing participants' activity. Intensive education and improvements in accessibility and infrastructure are necessary to increase public participation in Posbindu PTM.
Downloads
References
[1] World Health Organization (WHO). (2023). Global status report on noncommunicable diseases 2023. WHO
[2]. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes RI). (2023a). Laporan Kinerja Ditjen P2P Semester I Tahun 2023.
[3]. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes RI). (2023b). Survei Kesehatan Indonesia 2023.
[4]. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes RI). (2015). Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No.71 Tahun 2015 tentang Penanggulangan Penyakit Tidak Menular.
[5]. Riskesdas. (2018). Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2018.
[6]. Duha, S., et al. (2021). Masalah yang dihadapi dalam pelaksanaan Posbindu PTM.
[7]. Priyoto, S. (2017). Perilaku masyarakat dalam pencegahan PTM.
[8]. Salam, P. R. (2020). Faktor yang berpengaruh terhadap keaktifan kunjungan Posbindu PTM.
[9]. Dinkes Sumut. (2022). Profil Kesehatan Provinsi Sumatera Utara 2022.
[10]. Erwin, Cholid, I., & Kristin, U. (2018). Analisis Pengaruh Usia, Jenis Kelamin, Pendidikan Dan Pendapatan Terhadap Tingkat Literasi Keuangan (Studi Kasus Konsumen Cv. Sejahtera Abadi). 1, 1–5.
[11].Zulfianti, Z., Patimah, S., & Jafar, N. (2023). Faktor Determinan Yang Berpengaruh Terhadap Pemanfaatan Pos Binaan Terpadu Penyakit Tidak Menular di Wilayah Kerja Puskesmas Cempa Kabupaten Pinrang. Journal of Muslim Community Health (JMCH), 4(1), 57–68. https://doi.org/10.52103/jmch.v4i1.1187JournalHomepage:https://pasca-umi.ac.id/index.php/jmch/about
[12].Budiman, & Riyanto. (2016). Kapita Selekta Kuesioner: Pengetahuan dan Sikap Dalam Penelitian Kesehatan. Salemba Medika.
[13].Agung, D. (2025). Pengaruh usia terhadap pemahaman informasi kesehatan.
[14].Sari, D. W. R., & Savitri, M. (2018). Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Pemanfaatan POSBINDU Penyakit Tidak Menular (PTM) di Wilayah Kerja Puskesmas Kecamatan Setiabudi Kota Jakarta Selatan Tahun 2018. Jurnal Kebijakan Kesehatan Indonesia?: JKKI, 7(2), 49–56. https://journal.ugm.ac.id/jkki/article/view/36849
[15].Duha, S., Utami, T. N., & Rifai, A. (2021). Analisis Faktor Yang Memengaruhi Minat Berkunjung Masyarakat Ke Pos Pembinaan Terpadu Penyakit Tidak Menular Di UPTD Puskesmas Lahusa Kecamatan Lahusa Kabupaten Nias Selatan. Jurnal Kesmas Prima Indonesia, 3(2), 52–61. https://doi.org/10.34012/jkpi.v3i2.2056
[16].Wahyuni, A. S., Mutiara, E., & Wahyu, A. (2023). Faktor-Faktor Pemanfaatan Posbindu (Pos Pembinaan Terpadu) Penyakit Tidak Menular (I. T. Agustin (ed.)). CV. Jejak.
[18].Salam, P. R. (2020). Determinan Keaktifan Kunjungan Pos Pembinaan Terpadu Penyakit Tidak Menular (Posbindu PTM) Wilayah Puskesmas Sumbersari Kabupaten Jember. In Digital Repository Universitas Jember. Universitas Jember.
[19].Fatimah, R. N., Wulandari, D. A., & Damayanti, S. (2023). Determinan Pemanfaatan Posbindu Penyakit Tidak Menular oleh Masyarakat di RW 36 Padukuhan Ngabean Kulon Sinduharjo Ngaglik Sleman. Jurnal Kesehatan Komunitas, 9(3), 512–520. https://doi.org/10.25311/keskom.vol9.iss3.1405
[20].Prabandari, F., Sumarni, & Astuti, D. P. (2023). Faktor yang Mempengaruhi Pemanfaatan Posbindu PTM sebagai Pemantauan Kesehatan Perempuan. Indonesian Journal of Midwifery (IJM), 6(1), 46–54.
[21].Zulkhairani, S., & Gurning, F. P. (2022). Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pemanfaatan Posbindu PTM pada Masa Pandemi COVID-19 di Puskesmas Dalu Sepuluh Kecamatan Tanjung Morawa. Sehat Rakyat: Jurnal Kesehatan Masyarakat, 1(4), 409–422. https://doi.org/10.54259/sehatrakyat.v1i4.1205
[22].Yunartha, M. (2024). Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pemanfaatan Posbindu PTM (Penyakit Tidak Menular) di Masyarakat Wilayah Kerja Puskesmas Paal X Kota Jambi Tahun 2024. Nightingale Journal of Nursing, 3(2), 1–6.
[23]. Green, L. (1970). Health education and behavior theory.
Downloads
Published
Issue
Section
License
Copyright (c) 2025 Tanti Alarma Siregar, Herlina, Rahmad Gurusinga
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.
Copyright in each article is the property of the Author.
