Optimizing Vector Control Programs to Reduce Dengue Fever (DHF) Cases

Authors

  • Surya Darma Institut Kesehatan Medistra Lubuk Pakam
  • Delita Hayanti Panjaitan Institut Kesehatan Medistra Lubuk Pakam
  • Rosita Ginting Institut Kesehatan Medistra Lubuk Pakam

DOI:

https://doi.org/10.35451/y3styv27

Keywords:

Demam Berdarah Dengue, Pengendalian Vektor, PSN, Abatesasi,, Fogging

Abstract

Dengue Hemorrhagic Fever (DHF) remains a public health problem in Indonesia, including in Tebing Tinggi City. Vector control efforts are carried out through various strategies, including Mosquito Nest Eradication (PSN), the use of larvicides (abatesation), and insecticide spraying (fogging). This study aims to evaluate the implementation of the vector control program in the working area of ​​the Rambung Tebing Tinggi Community Health Center (UPT). The research method uses a qualitative approach through in-depth interviews, observations, and document reviews. Research informants include the head of administration, program officers, mosquito larvae control cadres, and the community. Data analysis was carried out through reduction, presentation, and drawing conclusions. The results show that the PSN is routinely implemented by mosquito larvae control cadres through mosquito larvae surveys, with the support of community health center officers and cross-sectoral collaboration. Abatesation is carried out by distributing abate powder to residents' homes accompanied by education regarding safe use. Fogging is carried out selectively based on the results of epidemiological investigations and has received a positive response, although it is considered only a short-term solution. In general, the vector control program at the Rambung Community Health Center is running quite well, but increased public awareness regarding environmental hygiene and reduced reliance on fogging are needed. Collaboration between health workers, cadres, and the community is key to the success of sustainable dengue control.

Downloads

Download data is not yet available.

References

[1] World Health Organization. Dengue and severe dengue: Fact sheet. Geneva: WHO; 2023.

[2] Kementerian Kesehatan RI. Situasi Demam Berdarah Dengue di Indonesia. Jakarta: Pusat Data dan Informasi Kemenkes RI; 2024.

[3] Dinas Kesehatan Kota Tebing Tinggi. Laporan tahunan program pengendalian penyakit menular. Tebing Tinggi: Dinkes Kota Tebing Tinggi; 2023.

[4] Putri NW, Huvaid SU. Gambaran Partisipasi Masyarakat dalam Program Pengendalian Vektor DBD di Wilayah Kerja Puskesmas Air Dingin. Jurnal Riset Hesti Medan Akper Kesdam I/BB Medan. 2018;3(2):48–57.

[5] Verawati T, Yuniastuti T. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kinerja Kader Jumantik dalam Mendukung Program Pengendalian Vektor DBD di Wilayah Kerja Puskesmas Labruk Kidul Kabupaten Lumajang. Jurnal Kesehatan Tambusai. 2024;5(3):8146–53.

[6] Creswell JW, Poth CN. Qualitative inquiry and research design: Choosing among five approaches. 4th ed. Thousand Oaks: Sage Publications; 2018.

[7] Moleong LJ. Metodologi Penelitian Kualitatif. Edisi revisi. Bandung: PT Remaja Rosdakarya; 2019.

[8] Bowen GA. Document analysis as a qualitative research method. Qualitative Research Journal. 2009;9(2):27–40.

[9] Sugiyono. Metode Penelitian Kualitatif, Kuantitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta; 2018.

[10] Kementerian Kesehatan RI. Pedoman Pencegahan dan Pengendalian Demam Berdarah Dengue di Indonesia. Jakarta: Kemenkes RI; 2017

[11] Sutrisno A, Dewi P. Evaluasi Program Pemberantasan Sarang Nyamuk di Puskesmas Kalasan Sleman. Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat. 2020;11(1):65–74.

[12] Widya PA, Ramdhan A. Partisipasi Masyarakat dalam PSN di Kelurahan Tamansari, Kota Bandung. Jurnal Kesehatan Masyarakat Andalas. 2019;13(2):91–8.

[13] Putri NW, Huvaid SU. Gambaran Partisipasi Masyarakat dalam Program Pengendalian Vektor DBD di Wilayah Kerja Puskesmas Air Dingin. Jurnal Riset Hesti Medan Akper Kesdam I/BB Medan. 2018;3(2):48–57.

[14] Rimonda R, Saputra FF, Paradhiba M, Artika A. Gambaran Pelaksanaan Surveilans Demam Berdarah Dengue (DBD) di Puskesmas Meurebo Berbasis Pendekatan Sistem dan Atribut Surveilans. Jurnal Ilmiah Kesehatan Rustida. 2024;11(2):162–74.

[15] Hasibuan R, Suwitri S, Jati SP. Implementasi program pengendalian penyakit demam berdarah dengue (P2DBD) di Wilayah Kota Medan. Jurnal Manajemen Kesehatan Indonesia. 2016;4(1):35–43.

[16] Kementerian Kesehatan RI. Petunjuk teknis implementasi PSN 3M Plus dengan Gerakan 1 Rumah 1 Jumantik. Jakarta: Kemenkes RI; 2017.

[17] Yuliana N, Harahap DA. Hubungan Edukasi Kader dengan Kepatuhan Penggunaan Abate oleh Masyarakat di Kota Medan. Jurnal Kesehatan Masyarakat Universitas Sumatera Utara. 2018;6(1):77–84.

[18] Maharani A, Sari DM, Fadhilah N. Evaluasi Pelaksanaan Abatesasi di Wilayah Kerja Puskesmas Ciruas, Kabupaten Serang. Jurnal Epidemiologi Kesehatan Indonesia. 2021;5(3):134–41.

[19] Ayudiasari R. Evaluasi Pelaksanaan Program Pengendalian Demam Berdarah Dengue (P2DBD) di Puskesmas di Indonesia: Kajian Literatur. 2022.

[20] Kementerian Kesehatan RI. Pedoman Pencegahan dan Pengendalian Demam Berdarah Dengue di Indonesia. Jakarta: Kemenkes RI; 2017.

[21] Hasibuan R, Suwitri S, Jati SP. Implementasi program pengendalian penyakit demam berdarah dengue (P2DBD) di Wilayah Kota Medan. Jurnal Manajemen Kesehatan Indonesia. 2016;4(1):35–43.

[22] Rimonda R, Saputra FF, Paradhiba M, Artika A. Gambaran Pelaksanaan Surveilans Demam Berdarah Dengue (DBD) di Puskesmas Meurebo Berbasis Pendekatan Sistem dan Atribut Surveilans. Jurnal Ilmiah Kesehatan Rustida. 2024;11(2):162–74.

[23] Suryani N, Nurjazuli, Dangiran HL. Efektivitas Fogging Focus terhadap Penurunan Kasus Demam Berdarah Dengue di Kota Banjarbaru. Jurnal Epidemiologi Kesehatan Indonesia. 2020;4(2):101–9.

[24] Wicaksono A, Handayani H. Persepsi Masyarakat terhadap Fogging sebagai Upaya Pengendalian DBD di Indonesia. Jurnal Kesehatan Masyarakat. 2022;17(1):45–52.

Downloads

Published

2025-10-30

How to Cite

Optimizing Vector Control Programs to Reduce Dengue Fever (DHF) Cases. (2025). JURNAL KESMAS DAN GIZI (JKG), 8(1), 404-411. https://doi.org/10.35451/y3styv27

Most read articles by the same author(s)